RADARBINTAN.COM, Jakarta – Dalam pencegahan stunting di tanah air, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Antara lain dengan Posyandu melalui pemberian biskuit Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
Hal itu dikatakan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo.
Baca Juga : Lakalantas di Jalan Lingkar Copek, Pengendara Motor Alami Patah Kaki
Dikatakannya pihaknya perlu berkolaborasi dengan Posyandu salam rangka mencegah stunting.
Untuk itu, kata Budi, KKP beberapa waktu lalu tergabung dalam tim pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting pada Posyandu di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
“Kami memberikan edukasi manfaat makan ikan dan pemberian biskuit Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dalam kegiatan tersebut, “ujar Budi melalui keterangan tertulisnya.
Jadi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) katanya tidak hanya berarti makan dalan bentuk ikan saja.
Baca Juga : Bravo! Tim F1QR Lanal Gagalkan Penyelundupan Sabu di Perairan Bintan
“Tetapi juga dapat melalui HPI yang dicampur ke jajanan sehari-hari,” kata Budi.
Budi menjelaskan, pengukuran dan intervensi serentak merupakan gerakan bersama guna mengingatkan kembali posisi Posyandu sebagai pusat ruang pencegahan stunting sejak dini di masyarakat.
Karenanya sambung Budi gerakan ini terdiri dari berbagai rangkaian seperti pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, dan edukasi yang menyasar ibu hamil, Balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.
“Kita berharap para pasangan yang baru menikah juga kenal dengan HPI yang bisa bikin jajanan bergizi,” tuturnya.
Baca Juga : Peringati HANI, Lapas Narkotika Diganjar Penghargaan dari BNNK Tanjungpinang
Tak hanya itu, gerakan ini juga dilanjutkan dengan intervensi bersama terhadap sasaran yang mengalami masalah gizi dan telah diverifikasi oleh tenaga kesehatan di Puskesmas.
Melalui gerakan bersama tersebut katanya masyarakat akan mendapatkan berbagai jenis pelayanan.
Seperti pelayanan Posyandu untuk ibu hamil dan balita, pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, pencatatan di Elsimil (elektronik siap nikah dan hamil).
“Serta bimbingan dan pendampingan perkawinan bagi calon pengantin, “sebutnya.
Baca Juga : Petugas Gagalkan Penyelundupan Narkoba di Lapas Narkotika Tanjungpinang
Tujuan dari gerakan ini ujarnya adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil, balita, dan calon pengantin melalui pelayanan yang terintegrasi dan tercatat dengan baik.
“Aksi bersama ini bertujuan meningkatkan kunjungan masyarakat ke Posyandu untuk mendeteksi dini masalah gizi,” terang Budi.***