Perkuat Posisi Pasar Udang, Pemerintah Gandeng Amerika Serikat

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini. Foto KKP
banner 120x600

RADAR BINTAN, Jakarta – Pemerintah RI melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membentuk kerja sama untuk mempertahankan posisi market share yang sekaligus meningkatkan akses pasar udang Indonesia di Amerika Serikat.

Kerja sama tersebut dalam bentuk pengakuan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil kelautan dan perikanan dengan Amerika Serikat dalam kerangka Regulatory Partnership Agreement atau RPA.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini mengatakan salah satu komponen yang dibahas adalah peningkatan kapasitas terkait whole genome secuence (WGS).

Baca Juga : Klinik Pratama Lapas Narkotika Raih Akreditasi Utama dari Kemenkes

“Surveilan food borne disease saat ini mulai beralih dengan menggunakan platform WGS dalam pengujian laboratorium, “kata Ishartini melalui keterangan pers, Selasa 9 Juli 2024.

Selain Indonesia, platform WGS dalam pengujian laboratorium juga telah ditawarkan AS ke India dan Ekuador, yang juga eksportir udang terbesar ke AS.

Kedua negara tersebut telah menyatakan mengikuti skema WGS untuk memudahkan ekspor udang ke pasar AS.

Baca Juga : Berantas Narkoba, Lapas Narkotika Perkuat Sinergitas Bersama Polresta Tanjungpinang

“Jika kita tidak mengikuti skema atau pola kerjasama ini, maka udang Indonesia akan terkena border measures yang ketat pada saat masuk ke AS, tentu ini bisa merugikan kita,” ujar Ishartini.

Dalam kesempatan ini, Ishartini memastikan jajarannya telah merancang suatu formula kerjasama teknis dengan University of Maryland dan the United States Food and Drug Administration (US FDA).

Kerjasama tersebut meliputi surveillan food borne disease pada kawasan budidaya udang berbasis platform Whole Genome Sequence(WGS).

Dia berharap terjadi transfer teknologi dan transfer knowledge dari para ahli di University of Maryland dan FDA.

Baca Juga : Bupati Roby dan Inkindo Kepri Diskusi Progres Pembangunan Bintan

“Dengan kerjasama ini, Indonesia menjadi anggota jejaring lab penguji WGS Food Borne Disease dunia yang berbasis di AS,” tutupnya.***

www.comet.net.id