Modus Masukan Sabu Dalam Sotong, Petugas Lapas Narkotika Berhasil Gagalkan Penyelundupan

Empat bungkusan bening berisi narkoba jenis sabu yang dimasukkan dalam lauk sotong berhasil digagalkan petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang, Jumat 11 Juli 2024
banner 120x600

RADARBINTAN.COM, BINTAN – Petugas kembali gagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu di Lapas Narkotika Tanjungpinang.

Modus penyelundupan narkoba ini dengan cara memasukkan ke dalam makanan, dan kemudian makanan diberikan kepada penerima yang merupakan warga binaan.

Kalapas Narkotika Tanjungpinang, Edi Mulyono menyampaikan hal ini terjadi pada Senin, 01 Juli 2024 sekitar pukul 14.46 WIB.

“Penyelundupan berhasil digagalkan petugas dari barang bawaan pengunjung wanita dua orang,” kata Kalapas Edi, Jumat 12 Juli 2024.

Dua wanita diperiksa mulai badan hingga barang bawan berisi nasi, lauk sotong, dan kerupuk yang diperiksa secara terperinci.

“Petugas membelah empat lauk sotong, dan semuanya didapati empat kantong plastik bening diduga berisi narkoba, ” ujarnya.

Kalapas menambahkan, bahwa pelaku dan barang diduga narkoba langsung dikoordinasikan ke Satresnarkoba Polres Bintan.

“Barang bukti dan terduga pelaku kita serahkan ke Satresnarkoba Polres Bintan untuk diperiksa lebih lanjut, ” tambah Edi.

Hal ini merupakan wujud dari penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat di Lapas Narkotika Tanjungpinang.

Kasatresnarkoba Polres Bintan, IPTU Davinsi Josie Sidabutar menjelaskan, pelaku bernama Rizki Delvina (24) sudah dua kali mengantar makanan dan dibayar sebesar Rp 200 ribu.

Sabu yang diamankan seberat 11,87 gram yang diletak dalam lauk sotong yang sudah dimasak.

“Kita masih melakukan pendalaman, terkait orang yang menyuruh tersangka untuk mengantarkan makanan kedalam lapas,” kata Iptu Davinsi.

Sementara itu, Pelaku Rizki Delvina yang merupakan pemandu lagu di salah satu tempat hiburan malam di Tanjungpinang mengaku disuruh seseorang untuk mengantar makanan kedalam lapas.

“Sudah dua kali saya antar disuruh seseorang, dan saya tidak tau untuk siapa makanan tersebut. Lalu saya antar saja dan diupah 200 ribu rupiah, ” tutur Rizki. (Fyo)

www.comet.net.id