Strategi Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana secara Partisipatif dan Kolaboratif di Bintan

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Ramlah.
banner 120x600

RADARBINTAN.COM, BINTAN – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan, Ramlah ikuti diklat kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XI, Rabu 14 Agustus 2024.

Diklat ini dengan proyek perubahan dengan tema ‘Strategi Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana secara Partisipatif dan Kolaboratif di Kabupaten Bintan’.

Rancangan proyek perubahan ini menggagas akselerasi terwujudnya partisipatif dan kolaboratif BPBD Kabupaten Bintan bersama masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Hal ini termasuk kedalam branding RASI BINTANG yang merupakan akronim dari partisipasi dan kolaborasi bintan tangguh.

Guna mengakselerasi terjadinya hal tersebut akan dilakukan beberapa pembaharuan (novelty) dari rancangan proyek perubahan yakni ;

1.Menyusun peraturan Bupati Bintan tentang Rencana Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bintan;

2. Membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bintan;

3. Membangun Platform digital system peringatan dini kejadian bencana;

4. Meluncurkan Pilot Project Sekolah Aman Bencana;

Ramlah mengatakan, implementasi proyek perubahan ini akan dilakukan dengan prioritas kegiatan yang ada dalam milestone/pentahapan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

“Capaian utama yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah terjadinya partisipatif dan kolaboratif antara BPBD Kabupaten Bintan dengan masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Bintan,” kata Ramlah.

Ia menambahkan, proyek perubahan membangun sinergitas dengan stakeholder internal dan eksternal akan dibangun.Lalu, diharapkan mampu mengurangi risiko bencana, dan meminimalisir dampak kejadian bencana.

“Hasil implementasi proyek perubahan ini akan terus dilakukan pemantauan, dan evaluasi sehingga diharapkan akan terbangun ekosistem penyelenggaraan penanggulangan bencana yang partisipatif dan kolaboratif,” tutupnya. (Fyo)

www.comet.net.id