Port Manager PT. Pertamina Port & Logistics Sungai Pakning, Sucahyo Normawan Samadi berfhoto bersama seluruh undangan dan peserta Excercise Table Top ISPS Code dan Oil Spill Respon
RADARBINTAN.COM, Kabupaten Bengkalis — Port Manager PT. Pertamina Port & Logistics (PPL) Sungai Pakning, Sucahyo Normawan Samadi berharap Excercise Table Top ISPS Code dan Oil Spill Respon atau Pelatihan Table Top Kode ISPS dan Respon Tumpahan Minyak yang digelar pihaknya bersama PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Sungai Pakning dapat meningkatkan pemahaman serta kemampuan para peserta terutama para karyawan dan tim pengamanan dalam merespons atau mengambil tindakan jika terjadi keadaan emergency atau darurat di dermaga atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik PT KPI RU II Sungai yang dikelola pihaknya.
Harapan itu disampaikan oleh Sucahyo Normawan Samadi dalam sambutannya pada Pelatihan Table Top Kode ISPS dan Respon Tumpahan Minyak yang dilaksanakan di Wisma Pertamina RU II Sungai Pakning yang beralamat di Komplek Pertamina, Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Kamis, 10 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Wawan itu juga menjelaskan ISPS Code atau International Ship and Port Facility Security Code adalah peraturan internasional yang dirancang untuk meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.
“Kode ini ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang mengatur langkah-langkah pencegahan terhadap ancaman terorisme dan memastikan keselamatan di sektor maritim,” ujarnya.
Adapun tujuan ISPS Code, lanjutnya adalah untuk meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan dari ancaman tindakan teroris dan kejahatan maritim.
Lalu ia juga menjelaskan, ISPS kode juga bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas bagi negara, operator pelabuhan dan pemilik kapal dalam mengembangkan dan menerapkan sistem keamanan yang efektif.
“Latar belakang ISPS Code bermula dari meningkatnya ancaman terorisme, terutama setelah serangan 11 September 2001 di AS. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, IMO mengembangkan kode ini sebagai respons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan keamanan di sektor maritim,” terangnya.
ISPS Code tersebut, lanjutnya lagi, diadopsi pada tahun 2002 dan mulai berlaku pada 2004, bertujuan untuk memastikan bahwa semua negara memiliki langkah-langkah yang memadai untuk melindungi kapal dan pelabuhan dari potensi ancaman.
Lebih lanjut ia mengatakan, pelatihan tersebut memang harus dilaksanakan oleh pihaknya sebagai pengelola TUKS setiap tahun dengan melibatkan instansi pengamanan sebagai regulator seperti TNI dan Polri serta KSOP dan pemilik dermaga atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dalam hal ini adalah pihak PT. KPI RU II Sungai Pakning.
“TUKS Sungai Pakning harus sejalan dengan ISPS Code maka itu pelatihan ini memang sudah seharusnya kami laksanakan minimal 1 tahun sekali atau paling lama 18 bulan sekali,” terangnya.
Ia berharap, melalui pelatihan tersebut dapat memitigasi resiko-resiko terkait keamanan yang mungkin terjadi di sekitar TUKS.
“Kita tidak berharap hal-hal yang emergency terjadi, hanya saja jika terjadi, kita berharap para personil yang ada dapat mengatasi hal-hal emergency atau tindakan-tindakan keamanan yang perlu diambil dalam mengatasi keadaan emergency tersebut,” ujar Wawan menutup pembicaraannya.
Pelatihan dibuka oleh Kepala KSOP Kelas II Tanjung Buton diwakili oleh Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Embing Sukaria dan diikuti oleh Kapolsek Bukit Batu, Kompol Rifendi beserta jajarannya, Danramil 05/Bukit Batu, Lettu. Inf. Ranto. AS beserta jajarannya, Jajaran KSOP RU II Tanjung Buton, Manager Production PT. KPI RU II Sungai Pakning diwakili Junaidi beserta karyawan, Karyawan PT. Pertamina Training dan Consulting (PTC), Security PT. RU II Production Sungai Pakning serta Jr. Port Supervisor PT. Pertamina Port & Logistics Sungai Pakning, Ikhwan Maulana beserta karyawan.
Pelatihan tersebut juga disaksikan oleh Perwakilan dari Kantor Pusat PT. Pertamina Port & Logistics Jakarta, Asry. B dan Perwakilan dari PT. KPI RU II Dumai, Musthafa.